Proses Pembuatan Gapura dengan Ecobrick dalam Rangka Gelar Karya di SD No. 6 Benoa
Dalam rangka peringatan Gelar Karya yang akan diselenggarakan di SD No. 6 Benoa, sebuah proyek kreatif dan ramah lingkungan dijalankan, yaitu pembuatan gapura dari ecobrick. Proyek ini tidak hanya sebagai simbol perayaan acara, tetapi juga sebagai upaya dalam mengedukasi siswa dan masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah plastik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan gapura menggunakan ecobrick yang dilakukan pada 17 Mei 2024.
1. Pengenalan Ecobrick kepada Siswa dan Guru
Tahap pertama dalam proyek ini adalah memberikan edukasi kepada seluruh peserta, terutama siswa, tentang apa itu ecobrick dan bagaimana cara membuatnya. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi penuh dengan sampah plastik non-organik yang telah dipadatkan. Ecobrick digunakan sebagai alternatif bahan bangunan yang ramah lingkungan.
Guru memberikan penjelasan singkat tentang tujuan ecobrick dan bagaimana penggunaannya dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan. Siswa diajak untuk memahami bahwa proyek ini bukan hanya menghasilkan karya seni berupa gapura, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
2. Pengumpulan dan Pemilahan Sampah Plastik
Tahap berikutnya adalah pengumpulan sampah plastik dari lingkungan sekolah dan rumah masing-masing siswa. Siswa diajak untuk mengumpulkan berbagai jenis plastik seperti kantong plastik, pembungkus makanan, dan bahan plastik lainnya yang tidak terpakai. Sampah tersebut dipilah sesuai dengan jenisnya sebelum dimasukkan ke dalam botol.
Setelah pengumpulan, plastik dipotong-potong menjadi bagian kecil agar lebih mudah dimasukkan dan dipadatkan dalam botol. Proses ini memerlukan ketelitian agar botol dapat diisi dengan maksimal tanpa ada celah.
3. Pembuatan Ecobrick
Setelah plastik terkumpul, setiap siswa diberi satu botol plastik untuk diisi dengan potongan sampah plastik. Proses ini dilakukan dengan menggunakan tongkat kayu atau alat bantu lain untuk memadatkan sampah di dalam botol hingga benar-benar penuh. Pemadatan ini bertujuan agar ecobrick menjadi padat dan kuat, sehingga dapat digunakan sebagai material bangunan yang kokoh.
Siswa sangat antusias dalam mengisi botol-botol ini, terutama karena mereka mengetahui bahwa hasil karya mereka akan digunakan untuk membangun gapura di sekolah.
4. Perancangan dan Desain Gapura
Setelah sejumlah ecobrick terkumpul, tim proyek mulai merancang desain gapura. Gapura yang direncanakan akan memiliki ukuran sedang, cukup untuk menjadi pintu masuk utama dalam acara Gelar Karya. Desainnya mencerminkan nilai-nilai ramah lingkungan dan kreativitas siswa. Para guru seni dan beberapa siswa yang berbakat dalam bidang ini terlibat dalam proses desain.
Rancangan gapura ini disesuaikan dengan jumlah ecobrick yang ada dan bentuk yang stabil agar dapat berdiri kokoh. Desain gapura tersebut juga dihias dengan beberapa ornamen berbahan daur ulang lain untuk menambah keindahan dan menarik perhatian.
5. Perakitan Gapura
Proses perakitan gapura dimulai setelah semua persiapan selesai. Tim proyek yang terdiri dari siswa, guru, dan orang tua bekerja sama dalam merangkai ecobrick menjadi gapura. Proses ini dilakukan di halaman sekolah dengan menggunakan bahan perekat ramah lingkungan untuk menyatukan ecobrick.
Setiap bagian dari gapura dirakit dengan hati-hati agar struktur tetap kuat dan stabil. Bagian dasar gapura diberi fondasi yang kokoh untuk menopang beban, sedangkan bagian atas gapura dihias dengan kreativitas siswa, memberikan sentuhan estetika pada keseluruhan karya.
6. Finishing dan Sentuhan Akhir
Setelah gapura selesai dirakit, tahap finishing dilakukan dengan memberikan beberapa sentuhan akhir pada tampilan gapura. Ornamen tambahan seperti bunga-bunga dari bahan daur ulang dan pita-pita warna-warni dipasang untuk menambah keindahan. Gapura juga diberi lapisan pelindung agar tahan terhadap cuaca.
Proses finishing ini tidak hanya mempercantik gapura, tetapi juga memastikan bahwa hasil karya tersebut memiliki daya tahan yang baik dan dapat dipajang selama acara Gelar Karya berlangsung.
7. Pameran Gapura di Gelar Karya
Pada hari pelaksanaan Gelar Karya, gapura dari ecobrick ini menjadi pusat perhatian. Semua pengunjung yang datang ke acara harus melewati gapura tersebut, yang menjadi simbol nyata dari kepedulian sekolah terhadap lingkungan. Siswa yang terlibat dalam proyek ini merasa bangga dengan hasil karya mereka, karena selain bermanfaat secara fungsional, gapura ini juga merupakan hasil dari upaya bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan.
8. Pentingnya Kesadaran Lingkungan
Proyek pembuatan gapura dari ecobrick ini merupakan bagian dari upaya SD No. 6 Benoa untuk terus menanamkan kesadaran lingkungan kepada siswa sejak dini. Dengan proyek ini, siswa tidak hanya belajar tentang daur ulang dan pengelolaan sampah, tetapi juga tentang kerjasama dan tanggung jawab sosial.
Pembuatan gapura ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan lingkungan dapat diwujudkan melalui kegiatan kreatif dan inovatif. Dengan melibatkan siswa secara aktif, diharapkan mereka akan lebih memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Kesimpulan
Proses pembuatan gapura dengan ecobrick dalam rangka Gelar Karya di SD No. 6 Benoa pada 17 Mei 2024 menjadi momen penting bagi seluruh warga sekolah dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah plastik. Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan karya seni yang indah, tetapi juga mengajarkan siswa tentang tanggung jawab lingkungan dan pentingnya kerjasama dalam menciptakan perubahan positif. Gapura ecobrick ini menjadi simbol komitmen sekolah untuk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan lingkungan masa depan.
Komentari Tulisan Ini
Kepala Sekolah
I Wayan Wita, S.Pd
Om Swastiastu,Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Namo Budaya,Shalom,Salam sejahtera bagi kita semua, Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi…