Pada tanggal 09 September 2024 yang bersejarah bagi SD No. 6 Benoa, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, melakukan kunjungan ke sekolah tersebut dalam rangka meluncurkan dan mengamati langsung pelaksanaan program "Sibertani" atau Siswa Belajar Bertani. Program inovatif ini merupakan bagian dari inisiatif Pemerintah Kabupaten Badung untuk mendukung pendidikan di bidang pertanian sejak dini, dengan melibatkan langsung para siswa dalam aktivitas bercocok tanam, merawat tanaman, dan memahami pentingnya pertanian dalam kehidupan sehari-hari. Kunjungan ini sekaligus menjadi momentum penting bagi SD No. 6 Benoa untuk mempertegas komitmennya dalam mendukung program Sibertani serta mempersiapkan generasi muda yang peduli terhadap lingkungan dan ketahanan pangan di masa depan.
Kedatangan I Wayan Wijana disambut hangat oleh seluruh jajaran sekolah, termasuk kepala sekolah baru, I Wayan Wita, S.Pd, para guru, siswa, komite sekolah, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan. Suasana penuh semangat menyelimuti halaman sekolah, di mana berbagai tanaman hijau dan area pertanian yang telah disiapkan oleh siswa dan guru dalam beberapa pekan terakhir menjadi bukti nyata antusiasme sekolah terhadap program ini. Dalam sambutannya, I Wayan Wijana menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam program Sibertani di SD No. 6 Benoa. Ia menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya sektor pertanian dalam mendukung kehidupan sehari-hari. “Pertanian adalah sektor yang sangat penting dalam kehidupan kita. Dengan adanya program Sibertani, kita ingin menanamkan kecintaan terhadap pertanian sejak dini kepada anak-anak kita, agar mereka paham bahwa bertani adalah bagian tak terpisahkan dari upaya menjaga ketahanan pangan dan kelestarian alam,” ungkap I Wayan Wijana.
Program Sibertani diinisiasi sebagai jawaban atas kebutuhan untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya pertanian dan ketahanan pangan. Di era modern ini, ketika sebagian besar masyarakat lebih banyak terlibat dalam sektor non-pertanian, penting bagi sekolah untuk mengenalkan siswa pada keterampilan dasar bercocok tanam. Melalui program ini, siswa diharapkan tidak hanya mengenal jenis-jenis tanaman, tetapi juga memahami proses menanam, merawat, dan memanen tanaman secara praktis.
Program ini dirancang dengan tujuan:
- Mengenalkan siswa pada sektor pertanian sejak dini, sehingga mereka memiliki pengetahuan tentang siklus tanaman, perawatan tanaman, serta pentingnya keberlanjutan lingkungan.
- Menumbuhkan kecintaan siswa terhadap alam dan lingkungan, khususnya dalam konteks pertanian, sehingga mereka lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.
- Mengembangkan keterampilan praktis siswa, termasuk kemampuan bercocok tanam, perawatan tanaman, dan pemanfaatan lahan yang tersedia di sekitar sekolah maupun di rumah.
- Mempromosikan gaya hidup sehat dengan mengajarkan siswa untuk menanam sayuran dan buah-buahan sendiri, sehingga mereka dapat merasakan manfaat dari hasil pertanian yang sehat dan organik.
- Mendorong kreativitas siswa dalam merancang dan mengelola kebun sekolah, serta menemukan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan yang ada di lapangan.
SD No. 6 Benoa menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung keberhasilan program Sibertani. Kepala sekolah, I Wayan Wita, menyampaikan bahwa sekolah sangat antusias menjadi bagian dari program ini, karena sejalan dengan visi sekolah untuk membentuk siswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki keterampilan hidup yang relevan dengan tantangan masa depan.
“Kami di SD No. 6 Benoa percaya bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada ruang kelas. Program Sibertani memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara langsung tentang pertanian, yang merupakan bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Kami berkomitmen untuk menjadikan program ini sebagai bagian dari kurikulum sekolah, sehingga siswa dapat belajar tentang pertanian secara berkelanjutan,” ujar I Wayan Wita.
Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara guru, siswa, dan orang tua dalam mendukung program ini. Menurutnya, keberhasilan program Sibertani tidak hanya ditentukan oleh keterlibatan siswa di sekolah, tetapi juga oleh dukungan dan partisipasi orang tua di rumah. Dengan demikian, pendidikan tentang pertanian dapat berlangsung secara holistik, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah tangga.
Dalam rangka mendukung implementasi program Sibertani, SD No. 6 Benoa telah menyiapkan berbagai fasilitas dan sumber daya yang diperlukan. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah pembuatan kebun sekolah yang dikelola langsung oleh siswa dengan bimbingan guru. Kebun tersebut ditanami berbagai jenis tanaman, seperti sayuran hijau, cabai, tomat, dan tanaman obat. Guru-guru di SD No. 6 Benoa juga mendapatkan pelatihan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung mengenai teknik bercocok tanam sederhana yang dapat diaplikasikan di sekolah. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa para guru memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendampingi siswa dalam menjalankan kegiatan pertanian di sekolah. Selain itu, sekolah juga merancang kurikulum yang memasukkan kegiatan pertanian sebagai bagian dari pembelajaran. Setiap kelas diharapkan dapat berpartisipasi dalam kegiatan bercocok tanam di kebun sekolah, dengan topik yang disesuaikan dengan tingkat usia dan pemahaman siswa. Misalnya, siswa kelas rendah diperkenalkan pada konsep dasar bercocok tanam, seperti cara menyiram tanaman dan merawat kebun, sementara siswa kelas tinggi diajak untuk mempelajari teknik bercocok tanam yang lebih kompleks, seperti penggunaan kompos dan sistem irigasi sederhana.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, I Wayan Wijana, dalam kunjungannya juga menyampaikan harapan besar terhadap program Sibertani. Beliau berharap program ini tidak hanya berlangsung selama beberapa bulan, tetapi dapat menjadi program berkelanjutan yang terus berkembang di sekolah-sekolah Kabupaten Badung, termasuk di SD No. 6 Benoa.
“Kami berharap program Sibertani ini dapat melahirkan generasi muda yang memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya pertanian. Melalui program ini, anak-anak tidak hanya akan belajar tentang cara bercocok tanam, tetapi juga tentang kerja keras, kesabaran, dan tanggung jawab dalam merawat tanaman. Ini adalah nilai-nilai yang sangat penting untuk mereka bawa dalam kehidupan sehari-hari,” ujar I Wayan Wijana. Ia juga menegaskan bahwa program Sibertani merupakan bagian dari upaya Kabupaten Badung untuk mendukung ketahanan pangan di masa depan. Dengan memperkenalkan pertanian kepada anak-anak sejak usia dini, diharapkan mereka akan tumbuh menjadi individu yang peduli terhadap sektor pertanian, baik sebagai petani, pendukung kebijakan, maupun inovator di bidang pertanian.
Kesuksesan program Sibertani tidak terlepas dari dukungan orang tua dan komunitas sekitar. Komite sekolah dan para orang tua siswa di SD No. 6 Benoa sangat mendukung inisiatif ini. Mereka menyadari bahwa program ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada anak-anak, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan hidup yang sangat berharga.Beberapa orang tua bahkan sudah mulai menerapkan apa yang dipelajari anak-anak di sekolah dengan membuat kebun kecil di rumah mereka. Mereka berharap, melalui program ini, anak-anak mereka akan belajar untuk lebih menghargai makanan yang mereka konsumsi sehari-hari, karena mereka memahami proses panjang yang dibutuhkan untuk menanam dan merawat tanaman hingga menghasilkan buah atau sayur.
Kunjungan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, ke SD No. 6 Benoa menandai langkah awal yang penuh harapan untuk masa depan program Sibertani. Dengan dukungan penuh dari sekolah, orang tua, dan masyarakat, SD No. 6 Benoa berkomitmen untuk terus mengembangkan program ini sebagai bagian integral dari pendidikan siswa. Melalui program Sibertani, diharapkan siswa tidak hanya akan belajar tentang teori pertanian, tetapi juga mengalami langsung proses bercocok tanam, mulai dari menanam benih hingga memanen hasil. Pengalaman ini akan membentuk siswa menjadi individu yang lebih peduli terhadap lingkungan, memiliki keterampilan hidup yang berharga, serta berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan dan kelestarian alam. SD No. 6 Benoa siap menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam melaksanakan program pendidikan yang kreatif, inovatif, dan berdampak positif bagi masa depan generasi muda. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, program Sibertani di SD No. 6 Benoa akan terus berkembang, membawa manfaat besar bagi siswa, sekolah, dan masyarakat luas.