SD No. 6 Benoa baru saja menyelenggarakan kegiatan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dihadiri oleh Kepala Koordinator Wilayah, I Gusti Agung Made Mustika. Acara ini menjadi momentum penting dalam menampilkan hasil dari berbagai proyek dan kreativitas siswa yang telah berproses selama pelaksanaan Program P5. Dalam kegiatan ini, berbagai karya siswa yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, kreativitas, serta pengetahuan terapan diperkenalkan kepada publik, mencerminkan komitmen kuat SD No. 6 Benoa dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter dan berjiwa Pancasila.
Kehadiran Kepala Koordinator Wilayah, I Gusti Agung Made Mustika, menjadi bukti dukungan penuh dari pihak dinas pendidikan terhadap implementasi P5 di sekolah-sekolah, khususnya di SD No. 6 Benoa. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi kerja keras para siswa, guru, dan kepala sekolah dalam menyukseskan kegiatan ini. Kegiatan Gelar Karya P5 di SD No. 6 Benoa sekaligus menunjukkan bagaimana pendidikan karakter dan keterampilan dapat berjalan seiring dengan pendidikan akademik, dalam rangka mencetak pelajar yang siap menghadapi tantangan global namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai lokal dan nasional.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang berfokus pada pengembangan karakter pelajar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Program ini menitikberatkan pada enam profil utama yang diharapkan dimiliki oleh setiap pelajar, yakni: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia; Berkebhinekaan Global; Gotong Royong; Mandiri; Bernalar Kritis; dan Kreatif.
SD No. 6 Benoa telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengimplementasikan program ini. Sebagai salah satu sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka, sekolah ini memberikan ruang bagi siswa untuk terlibat dalam berbagai kegiatan proyek yang mendorong mereka untuk berpikir kritis, bekerja sama, berkreasi, serta memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai Pancasila. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan proyek nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, SD No. 6 Benoa berupaya memastikan bahwa pembelajaran tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif.
Kepala sekolah SD No. 6 Benoa, I Wayan Wita, S.Pd, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari komitmen sekolah dalam membentuk karakter siswa yang sejalan dengan profil Pelajar Pancasila. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan Gelar Karya P5 ini menjadi ajang bagi siswa untuk menampilkan hasil karya terbaik mereka, sekaligus menjadi bentuk pertanggungjawaban atas proses pembelajaran yang telah dilalui selama ini.
"Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan memfasilitasi siswa dalam mengembangkan potensi mereka melalui berbagai proyek yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan program ini, kami ingin memastikan bahwa siswa tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, kreatif, dan peduli terhadap lingkungan serta sesama," ujar I Wayan Wita.
Kegiatan Gelar Karya P5 di SD No. 6 Benoa menampilkan berbagai hasil proyek yang dikerjakan oleh siswa selama beberapa bulan terakhir. Setiap karya yang dipamerkan tidak hanya menunjukkan kreativitas dan keterampilan siswa, tetapi juga mencerminkan pemahaman mereka tentang nilai-nilai Pancasila dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa karya yang dipamerkan meliputi:
-
Proyek Lingkungan Hidup: Dalam proyek ini, siswa diajak untuk menanam pohon dan merawat tanaman di area sekolah sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan. Siswa belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, serta bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
-
Kerajinan Daur Ulang: Siswa berhasil menciptakan berbagai produk kreatif dari barang-barang bekas seperti plastik, kertas, dan kardus. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya daur ulang dan mengurangi sampah. Karya-karya seperti tas dari plastik daur ulang, mainan dari kertas bekas, dan dekorasi dari kardus menjadi daya tarik tersendiri dalam pameran ini.
-
Karya Seni Berbasis Budaya Lokal: Dalam rangka memperkuat identitas kebhinekaan global, siswa SD No. 6 Benoa membuat berbagai karya seni yang terinspirasi dari kebudayaan Bali dan daerah lainnya di Indonesia. Siswa belajar menari, membuat patung, dan melukis dengan tema-tema yang mencerminkan kearifan lokal.
-
Proyek Kebersamaan dan Gotong Royong: Salah satu karya yang dipamerkan adalah dokumentasi kegiatan gotong royong siswa dalam membersihkan sekolah dan lingkungan sekitar. Melalui kegiatan ini, siswa belajar tentang pentingnya bekerja sama dan saling membantu, yang merupakan salah satu nilai utama dalam Pancasila.
-
Inovasi Teknologi Sederhana: Siswa kelas atas memperkenalkan beberapa inovasi teknologi sederhana yang mereka buat, seperti alat penyiram tanaman otomatis dari bahan bekas dan sistem penyaringan air sederhana. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan problem-solving siswa dalam menghadapi tantangan nyata di sekitar mereka.
Dalam sambutannya, I Gusti Agung Made Mustika memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif SD No. 6 Benoa dalam menyelenggarakan Gelar Karya P5 ini. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting dalam membentuk karakter siswa sesuai dengan profil Pelajar Pancasila, serta memberikan mereka pengalaman nyata dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, beliau berharap agar program ini terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di wilayah Kabupaten Badung.
"Dengan adanya kegiatan seperti ini, kita bisa melihat langsung bagaimana siswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga berkreasi dan berinovasi. Proses ini penting untuk menciptakan generasi yang mandiri, kreatif, dan berwawasan luas, tetapi tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila," ujar I Gusti Agung Made Mustika.Beliau juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh guru dan orang tua dalam mendampingi siswa selama pelaksanaan proyek P5. Dukungan dari berbagai pihak ini menjadi kunci keberhasilan program, karena siswa membutuhkan bimbingan yang tepat dalam mengembangkan potensi mereka.
Setelah sukses menyelenggarakan Gelar Karya P5, SD No. 6 Benoa berkomitmen untuk terus melanjutkan program ini dan menjadikannya bagian integral dari proses pembelajaran di sekolah. Kepala sekolah, I Wayan Wita, S.Pd, menegaskan bahwa sekolah akan terus memberikan ruang dan dukungan bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka melalui berbagai proyek yang relevan dengan nilai-nilai Pancasila. Beliau juga menyampaikan bahwa sekolah akan mengintegrasikan program P5 ini dengan kegiatan-kegiatan lain yang berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan siswa. Dalam waktu dekat, SD No. 6 Benoa berencana untuk melaksanakan proyek-proyek baru yang lebih menantang dan memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam bagi siswa.
"Kami sangat bangga dengan pencapaian siswa dalam kegiatan Gelar Karya P5 ini. Namun, kami sadar bahwa ini baru awal dari perjalanan panjang dalam mencetak pelajar yang benar-benar berkarakter Pancasila. Kami akan terus berinovasi dan mengembangkan program ini agar siswa kami dapat tumbuh menjadi individu yang unggul, baik secara akademis maupun dalam hal karakter," kata I Wayan Wita.
Kesuksesan program P5 di SD No. 6 Benoa tidak lepas dari peran aktif guru dan orang tua dalam mendampingi siswa. Guru-guru di SD No. 6 Benoa berperan sebagai fasilitator yang mendukung proses belajar siswa, memberikan arahan dan bimbingan selama pelaksanaan proyek. Mereka juga berperan penting dalam mengidentifikasi potensi dan minat siswa, serta mengarahkan mereka untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan profil Pelajar Pancasila.Di sisi lain, dukungan dari orang tua juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan program ini. Orang tua tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga terlibat dalam proses belajar siswa, terutama dalam proyek-proyek yang membutuhkan kerjasama antara rumah dan sekolah. Dengan adanya kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua, proses belajar menjadi lebih holistik dan bermakna.
Melihat antusiasme dan hasil positif dari kegiatan Gelar Karya P5, SD No. 6 Benoa akan terus mengembangkan program ini di masa mendatang. Selain melibatkan siswa dalam proyek-proyek yang relevan, sekolah juga berencana untuk menjalin kerja sama dengan pihak-pihak eksternal, seperti komunitas lingkungan, pelaku industri kreatif, serta lembaga pendidikan lainnya. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih luas bagi siswa, sekaligus memperkaya proyek-proyek yang akan dijalankan di masa depan.Dengan dukungan dari dinas pendidikan, guru, orang tua, dan masyarakat, SD No. 6 Benoa berkomitmen untuk terus membangun generasi Pelajar Pancasila yang unggul, kreatif, dan berkarakter. Program P5 akan menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan visi tersebut, serta menjadi bagian penting dalam upaya mencetak pemimpin-pemimpin masa depan yang peduli terhadap bangsa, negara, dan lingkungan.